EAMSC 2018 : Nepal
Hari ke 1:
Pada hari ini, kami berangkat ke Nepal dari
bandara Soekarno Hatta. Kami sampai di Nepal pada pukul 2 GMT 5.15 waktu Nepal.
Kami kemudian pergi ke hotel dengan bis dan melakukan registrasi terlebih
dahulu. Jam 4 sore, kami mengadakan ice breaking di setiap group. Kemudian kami
beristirahat dan bergabung dalam acara Pesta Penyambutan pada pukul 7 malam.
Pukul 11 malam sampai jam 1 pagi keesokan harinya, kami mengadakan pertemuan
AMSA-Indonesia dan berlatih untuk cultural
performance.
Hari ke 2:
Kami sarapan pagi di hotel, lalu ikut
upacara pembukaan. Ibu negara Nepal juga memberikan sambutan pada upacara
pembukaan tersebut. Setelah itu, kami bergabung dalam sesi kuliah pakar tentang
epidemiologi masalah neonatus dan ibu di Nepal, dan bagaimana mereka
mengelolanya. Kami kemudian makan siang dan melakukan workshop skill tentang Resusitasi neonates. Dosen berasal dari Nepal Association of Disaster and Emergency
Medicine (NADEM). Kami kemudian pergi ke Bhaktapur Durbar Square dan
berburu harta karun di sana. Kelompok yang memenangkan pertandingan akan
mendapatkan MoMo tak terbatas untuk makan malam! Setelah bermain game berburu
harta karun, kami makan malam di MoMo Restaurant. Dari jam 11 malam sampai jam
1 pagi (hari berikutnya), kami melakukan pertemuan AMSA-Indonesia dan latihan
untuk pertunjukan cultural performance.
Hari ke 3:
Hari ini, delegasi akademik Indonesia dari
Universitas Indonesia mempresentasikan white
paper dan video mereka di kompetisi ini. Setelah menyaksikan presentasi,
kami makan siang dan pergi ke fasilitas perawatan kesehatan tersier dan
sekunder untuk tur masyarakat. Di fasilitas perawatan kesehatan, mereka memberi
kuliah terlebih dahulu tentang Angka Kematian Ibu di Nepal, kemudian membawa
kami berkeliling. Kemudian, kami pergi ke Patan
Durbar Square untuk berwisata, tetapi beberapa dari kami pergi untuk
bermain sepakbola terlebih dahulu. Ada pertandingan sepak bola antara tim Nepal
dan tim delegasi. Kami makan tradisional adat thakali saat malam dan berpesta
di alun-alun. Kami kemudian kembali ke hotel dan melakukan pertemuan
AMSA-Indonesia seperti kemarin.
Hari ke 4:
Pada hari ke 4, delegasi AMSA Brawijaya
mempresentasikan scientific paper. Para juri memperhatikan dengan seksama dan
tim kami mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Kompetisi scientific poster
berlangsung setelah waktu makan siang. Kemudian delegasi menuju Swoyambunath,
sebuah candi di atas bukit di Kathmandu Valley, bagian barat dari Kathmandu.
Disana terdapat banyak sekali stupa dan anak tangga. Setelah beberapa lama,
kami berkunjung ke Tribhuvan University Teaching Hospital untuk mengikuti
Cultural Exchange MoMo Fiesta. Kami mencoba beberapa pakaian tradisional
masyarakat Nepal, Tibet, dan Himalaya, belajar bahasa Nepal, juga memainkan
beberapa alat musik Nepal yang mirip dengan gendang dari Indonesia. Malamnya
kami kembali ke hotel dan mengikuti Cultural Night, dimana delegasi Indonesia
menampilkan choir lagu tradisional, tari – tarian, dan flashmob.
Hari ke 5:
Hari ke 5 diawali dengan kunjungan delegasi
ke Tribhuvan University Teaching Hospital. Kami belajar bersama tentang problem
based learning, lab skill, dan simulasi workshop. Perjalanan berlanjut menuju
Pashupatinath yang bertempat di tepi sungai Bagmati, 5 km dari Kathmandu
Valley. Kompleks candi ini merupakan situs warisan dunia UNESCO sejak 1979.
Pada tangga yang menuju langsung ke sungai, dibuat plato (peninggian) yang
digunakan untuk kremasi terbuka, yang merupakan kegiatan sehari – hari yang
menarik perhatian banyak pengunjung. Kemudian kami kembali ke hotel dan
melangsungkan Cultural Booth dimana kami saling mencicipi makanan, minuman khas
dari negara masing-masing. Malamnya kami bersama GM melakukan aktivitas bersama
untuk terakhir kalinya.
Hari ke 6:
Pada hari ke 6, hari terakhir dari seluruh
rangkaian EAMSC, kami menghadiri upacara penutupan dan pengumuman pemenang. Delegasi dari Indonesia mendapatkan juara 3 dalam bidang scientific poster.
Kami memberi selamat kepada para pemenang,
berfoto bersama teman – teman delegasi dari negara lain yang terakhir kali, dan
mengucapkan selamat tinggal. Tangis bahagia pecah dengan sendirinya mengingat
betapa baik dan tulus mereka memperlakukan kami selama di Nepal, dan delegasi
kami mendapat banyak pengalaman, momen yang tak terlupakan, teman dan sahabat,
yang seketika itu juga menjadi keluarga baru. Kami kemudian mengunjungi Thamel
untuk makan siang dan berbelanja oleh – oleh, sebelum pergi ke bandara.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment