SIMPIC 2017
Pada
tahun ini delegasi
SIMPIC
dari Universitas
Brawijaya diwakili oleh Bayu Yudha
Pratama, Erwin Alexander Pasaribu, Novi Kurnia Hapsari, dan Nabilah Hanifah
Mukti. Dimana SIMPIC tahun 2017 ini digelar dari tanggal 24 – 27 Februari 2017
di Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand.
Ajang tahunan yang telah digelar sejak 6 tahun lalu ini diikuti
oleh 53
delegasi dari berbagai negara, diantaranya adalah Thailand, Kamboja, Malaysia,
Jepang, Taiwan, Cina, India, dan
tentunya Indonesia. Beberapa dari delegasi ini telah
berhasil menjuarai ajang SIMPIC pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk tuan
rumah Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University.
Dalam lomba ini secara keseluruhan terdapat 4 babak
lomba, yang dimulai dengan First Round pada tanggal 25 Februari 2017. Setelah melalui First
Round, 20 tim
terbaik akan melaju ke babak selanjutnya yaitu Second Round.
Pada tahap ini, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tidak berhasil lolos menuju babak Second Round,
tetapi masih ada 1 kesempatan terakhir yaitu babak Revival Round. Revival Round
merupakan babak yang ditujukan kepada delegasi-delegasi yang tidak lolos
melewati First Round untuk kembali mendapatkan tempat di Second Round. Dimana
babak ini terdiri dari 40 pernyataan yang jawabannya berupa benar atau salah.
Pada babak Revival ini Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berhasil lolos
dan menempati peringkat ke 2 dari 8 tim lain yang juga lolos.
Pada babak Second Round tiap delegasi
yang lolos dibagi menjadi 4 grup yaitu grup A, B, C dan D, dimana tiap grup
terdiri dari 7 tim. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mendapatkan
tempat di grup a dan meraih kesempatan maju pada urutan keempat. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya tergabung di grup A dimana terdapat banyak tim yang sangat hebat diantaranya
adalah Khon kuen University ,peraih gelar “1st winner” pada ajang SIMPIC 2016.
Pada babak ini terdiri dari 10 pertanyaan dan pada setiap 3 pertanyaan akan didakan
elimination question dimana tim dengan nilai terendah akan dieliminasi. Pada
babak ini delegasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berhasil
menjawab beberapa pertanyaan, namun sayangnya terjegal pada pertanyaan ke 6 dan
harus dieliminasi karena mendapatkan nilai terendah. Tentu terasa mengecewakan karena harus tereliminasi,
namun advisor tim FKUB, dr.Siwipeni
Irmawanti mengatakan “tidak usah bersedih karena sesungguhnya Tuhan pasti
memberikan yang terbaik bagi umatnya”.
Sesungguhnya di dalam setiap kompetisi
pasti ada yang menang dan ada yang kalah. toh,
mendapatkan ilmu baru dan teman baru merupakan pengalaman yang berharga
bagi Bayu dkk. Tetap semangat teman-teman!
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment