MUNAS 2017
Musyawarah
Nasional AMSA Indonesia XXXII yang merupakan acara nasional AMSA Indonesia
tahun ini diselenggarakan pada tanggal 16-18 Juni dengan AMSA Universitas
Muhammadiyah Makasar sebagai tuan rumahnya. Musyawarah nasional tahun ini
mengusung tema “ SKELETON ( Skillfully Be
Like Newton: Action For Reaction ) “ Adapun dalam musyawarah nasional ini
terdiri dari beberapa rangkaian yang beragam dan dihadiri oleh representative dan/atau perwakilan dari
AMSA di seluruh Indonesia.
Rangkaian
musyawarah nasional ini dimulai dengan adanya Lecture dan workshop yang
berlangsung selama 60 menit oleh dr. Muh. Ihsan Kitta, Sp.OT yang mengusung “ Low Back Pain “ dan dilanjutkan dengan Lecture “AEC” selama 100 menit yang di selenggarakan di hall room
Hotel Sahid Makasar. Dan menjelang malam dilanjutkan dengan opening welcoming party yang diselenggarakan di Rumah Jabatan
Walikota. Pada waktu welcoming party, kami disambut baik
dengan berbagai penampilan budaya khas Makasar. Selain itu disuguhkan juga
makanan khas Makasar. Dan agenda hari
pertama ditutup dengan pemilihan tim
presidium untuk sesi di hari berikutnya dengan terpilihnya Andi Sitti Zuraidha
Padauleng Amiruddin, Andy Andrean, dan Ezra Basaria Giovany.
Pada hari
selanjutnya agenda dibuka dengan pemaparan dan pengesahan LPJ dari AMSA
universitas se-Indonesia serta acara nasional dan EB,dilanjutkan dengan
pemaparan dan pengesahan Observer 2017/2018 serta EAMSC. Dilanjutkan dengan farewell party yang di selenggarakan di
Hotel Rinra, dimana pada farewell party tersebut terdapat juga AMSA awards.
Dimana AMSA-Brawijaya memenangkan penghargaan “ 2nd Place The Most Scientific University “ dan “ The Best University as AMSEP Host “
dan setelah farewell kami kembali ke
Hotel Sahid dan agenda hari tersebut di tutup dengan musyawarah Amandemen dan
pengesahan AD ART.
Pada hari
ketiga yang merupakan hari terakhir, agenda dibuka dengan pemilihan dan
pelantikan AB AMSA-Indonesia 2017/2018 dilanjutkan dengan kampanye, debat RCC
serta musyawarah dan pemilihan RC AMSA-Indonesia 2017/2018 yang dimenangkan
oleh Elvira Lesmana dari AMSA-UI. Dan agenda serta acara ini pun ditutup dengan
serah terima jabatan dan foto bersama seluruh peserta dari musyawarah nasional ini.
SIMPIC 2017
Pada
tahun ini delegasi
SIMPIC
dari Universitas
Brawijaya diwakili oleh Bayu Yudha
Pratama, Erwin Alexander Pasaribu, Novi Kurnia Hapsari, dan Nabilah Hanifah
Mukti. Dimana SIMPIC tahun 2017 ini digelar dari tanggal 24 – 27 Februari 2017
di Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand.
Ajang tahunan yang telah digelar sejak 6 tahun lalu ini diikuti
oleh 53
delegasi dari berbagai negara, diantaranya adalah Thailand, Kamboja, Malaysia,
Jepang, Taiwan, Cina, India, dan
tentunya Indonesia. Beberapa dari delegasi ini telah
berhasil menjuarai ajang SIMPIC pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk tuan
rumah Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University.
Dalam lomba ini secara keseluruhan terdapat 4 babak
lomba, yang dimulai dengan First Round pada tanggal 25 Februari 2017. Setelah melalui First
Round, 20 tim
terbaik akan melaju ke babak selanjutnya yaitu Second Round.
Pada tahap ini, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tidak berhasil lolos menuju babak Second Round,
tetapi masih ada 1 kesempatan terakhir yaitu babak Revival Round. Revival Round
merupakan babak yang ditujukan kepada delegasi-delegasi yang tidak lolos
melewati First Round untuk kembali mendapatkan tempat di Second Round. Dimana
babak ini terdiri dari 40 pernyataan yang jawabannya berupa benar atau salah.
Pada babak Revival ini Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berhasil lolos
dan menempati peringkat ke 2 dari 8 tim lain yang juga lolos.
Pada babak Second Round tiap delegasi
yang lolos dibagi menjadi 4 grup yaitu grup A, B, C dan D, dimana tiap grup
terdiri dari 7 tim. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mendapatkan
tempat di grup a dan meraih kesempatan maju pada urutan keempat. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya tergabung di grup A dimana terdapat banyak tim yang sangat hebat diantaranya
adalah Khon kuen University ,peraih gelar “1st winner” pada ajang SIMPIC 2016.
Pada babak ini terdiri dari 10 pertanyaan dan pada setiap 3 pertanyaan akan didakan
elimination question dimana tim dengan nilai terendah akan dieliminasi. Pada
babak ini delegasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berhasil
menjawab beberapa pertanyaan, namun sayangnya terjegal pada pertanyaan ke 6 dan
harus dieliminasi karena mendapatkan nilai terendah. Tentu terasa mengecewakan karena harus tereliminasi,
namun advisor tim FKUB, dr.Siwipeni
Irmawanti mengatakan “tidak usah bersedih karena sesungguhnya Tuhan pasti
memberikan yang terbaik bagi umatnya”.
Sesungguhnya di dalam setiap kompetisi
pasti ada yang menang dan ada yang kalah. toh,
mendapatkan ilmu baru dan teman baru merupakan pengalaman yang berharga
bagi Bayu dkk. Tetap semangat teman-teman!
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment